Menjelang pemakaman
kekasihnya, harapnya terberai, hari-harinya menderaikan larik-larik air mata,
dua puluh kata motivasi tak jua membuatnya beranjak dari sudut depresi,
kematian mengintip dari balik jendela, siap menerkam jika suasana memungkinkan.
Malam-malam kelam
mengikatkan nuansa muram di tembok kamarnya, beberapa gambar masa silam seperti
hunusan belati yang akan menguliti jengkal demi jengkal kekuatan yang
diusahakan beberapa sahabatnya, kematian seperti bayang-bayang di kiri kanan
perjalanan.
Sumenep, 2013
0 komentar:
Posting Komentar