Sepotong Es Krim

on Minggu, 24 November 2013
Awal sua kita diluberi sepotong es krim, dan dua manusia dingin menyatu dalam hangatnya perkenalan. Obrolan-obrolan kecil semakin mencair, kau mengaliri duniaku dengan cerita-cerita lucu, ada jutaan cerita yang tersimpan dalam memori hidupku. Kau mulai menyentuh lubang terdalam dari hatiku, beberapa perhatian menjadikan diriku utuh, setelah kisah terdahulu sempat mencuri bagian-bagian terpenting dalam hidup ini.
Nada-nada romantis mengiringi kebersamaan yang kita rajut dari intimnya pertemuan, angin syahdu mengibarkan bendera merdeka diantara lirih tawa yang memayungi kencan rahasia kita. Ada harap yang merayap dalam beberapa lintasan fikir, membangun posko demi posko untuk persinggahan lelah perjalanan kita. Dalam doaku, harapan tentang kebersamaan kita menuju abadinya kisah.
Doaku tersesat, bulir-bulir tanya tentangmu memenuhi otakku. Nganga lubang dalam hatiku semakin membesar, perhatianmu pergi pada orang lain yang memanggilmu dengan kata istri, bukan untukku yang setia dengan kenangan  tentang sepotong es krim.
Sepotong es krim dalam genggamanku, dan sepotong es krim lainnya dalam genggaman suamimu untuk janin yang bertapa dalam rahimmu.
Malang, Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar