Awal sua kita diluberi sepotong es krim, dan dua manusia dingin 
menyatu dalam hangatnya perkenalan. Obrolan-obrolan kecil semakin 
mencair, kau mengaliri duniaku dengan cerita-cerita lucu, ada jutaan 
cerita yang tersimpan dalam memori hidupku. Kau mulai menyentuh lubang 
terdalam dari hatiku, beberapa perhatian menjadikan diriku utuh, setelah
 kisah terdahulu sempat mencuri bagian-bagian terpenting dalam hidup 
ini.
Nada-nada romantis mengiringi kebersamaan yang kita rajut 
dari intimnya pertemuan, angin syahdu mengibarkan bendera merdeka 
diantara lirih tawa yang memayungi kencan rahasia kita. Ada harap yang 
merayap dalam beberapa lintasan fikir, membangun posko demi posko untuk 
persinggahan lelah perjalanan kita. Dalam doaku, harapan tentang 
kebersamaan kita menuju abadinya kisah.
Doaku tersesat, 
bulir-bulir tanya tentangmu memenuhi otakku. Nganga lubang dalam hatiku 
semakin membesar, perhatianmu pergi pada orang lain yang memanggilmu 
dengan kata istri, bukan untukku yang setia dengan kenangan  tentang 
sepotong es krim.
Sepotong es krim dalam genggamanku, dan sepotong es krim lainnya dalam genggaman suamimu untuk janin yang bertapa dalam rahimmu.
Malang, Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jam Nyalam
Buku Nyalam
About Me
- Andi Nyalam
 
0 komentar:
Posting Komentar